Wednesday, January 5, 2022

BIARKAN

Jika ada yang berbeda dariku, biarkan
Jika ada yang berubah dariku, jangan hiraukan
Jika ada yang tak biasa dengan diriku, lupakan
Jangan lagi kau ingatkan,

Karena, kekhawatiran terbesar ku adalah,
Aku kembali mengenang rasa,
Aku kembali terbuai suasana,
Dan mungkin mengulangi kesalahan yang sama,

Baiknya biarkan berjalan apa adanya,
Biarkan waktu yang menemaninya,
Agar sejati ku muncul dengan sendirinya,
Agar kau juga tahu dan tak kecewa pada akhirnya.

Sunday, December 19, 2021

Awal yang Baru

Ku tegapkan langkahku,
Memberanikan diriku,
Meyakinkan hatiku,
Menuju malam singkat kala itu,

Tak ada yang istimewa di hari itu,
Hanya sebuah langkah kecil untuk awal yang baru,
Sebagai salah satu untaian kisah,
Yang aku sendiri tak akan tau akhirnya,

Pertemuan pertama yang tak pernah dibayangkan,
Terisi dengan obrolan ringan ditengah riuhnya suasana sekitar,
Tak banyak yang bisa dibicarakan,
Karena memang hanya percakapan absurd yang telah terjadi sebelumnya,

Mencoba merangkai kata menjadi sebuah kalimat,
Mencoba mencari jawaban atas setiap pertanyaan yang tersampaikan,
Mencoba apa adanya dengan segala yang ku punya,
Agar tiada dusta pada akhirnya,

Detik waktu berlalu,
Riuh semakin memuncak,
Tak lagi terasa heningnya malam,
Tak terhiraukan lagi dingin yang menusuk tubuh,

Terimakasih karena telah bersama,
Melalui malam yang singkat,
Yang mungkin hanya akan menjadi sebuah cerita,
Atau menjadi pembuka jalan,
Untuk kisah selanjutnya.

Thursday, December 2, 2021

ILUSI

Siluet bayangan membentuk sebuah sosok yang samar,
Siapa kah gerangan ?
Sekilas seperti sesuatu yang pernah terlihat,
Tetapi tidak meyakinkan,

Mencari cahaya untuk memperjelas,
Namun tak didapatkan,
Merangkai sketsa, dengan alat seadanya,
Namun tak sama,

Ingin menggapai, tapi jauh rasanya,
Seakan berada di dimensi yang berbeda,
Memanggil, tapi tak bersuara,
Ada apakah gerangan ?

Lamunan memecah kebuntuan,
Seakan tersadarkan,
Bahwasannya ini tak nyata,
Hanya sebuah ilusi yang terbentuk dari pikiran.

Monday, November 29, 2021

Indah, Cantik dan Mempesona

Hari itu, detik itu, moment itu,
Kurasa akan selalu menjadi kenangan terindah yang ku alami,
Dan mungkin tak akan pernah ku lupa..
Detik ketika ku tatap indah matamu,
Moment saat ku genggam sejuk tanganmu,
Terasa seperti mimpi di dunia nyata...

Bangunkan aku,
Sadarkan aku,
Jangan biarkan aku terlelap dalam mimpi nyataku,
Jangan biarkan aku terlena dengan keadaan,
Karena pada kenyataannya, tak seharusnya aku mengalami moment itu...

Aku sungguh berharap itu tak hanya terjadi saat itu.
Aku ingin selamanya,
Namun mustahil itu akan abadi,
Karena sejatinya, kau sudah ada yang memiliki,
Semutlak itu kemustahilan terjadi...

Hujan yang mengguyur kala itu, tak mampu memudarkan indah parasmu,
Kau tetap indah, cantik dan mempesona,
Tawa ceria mu selalu dapat mencairkan suasana,
Meskipun aku tahu, banyak yang sedang engkau fikirkan,
Tapi raut wajahmu terlalu pandai menyembunyikannya...

Malam itu, kulihat sosokmu di sebrang sana,
Tak terhalang... Sangat jelas...
Hanya bisa berkata hal yang sama lagi,
Indah, cantik dan mempesona,
Dengan balutan kemeja putih yang bersih berseri,
Memantulkan cahaya cerah, secerah wajahmu,
Kau cantik malam itu,
Oh tidak, kau selalu cantik, tak hanya malam itu...

Akankah ini menjadi nyata untuk selamanya ?
Salahkah bila ku menaruh rasa ?
Padamu yang sudah jelas milik seseorang disana,
Tuhan, salahkan bila aku memohon agar dia bisa menjadi milikku ?
Salahkah bila aku berharap buruk akan kehidupannya saat ini hanya agar kebahagiaan terjadi padaku ?
Atau memang hanya cukup saat ini saja ku alami ini semua ?

Wahai engkau sosok yang indah, cantik dan mempesona,
Aku hanya ingin menyampaikan,
Izinkan rasa ini tetap jatuh kepada dirimu,
Izinkan diri ini untuk tetap selalu jatuh hati padamu,
Karena pada dasarnya, rasa ini merupakan anugerah dari Tuhan yang diberikan kepadaku,
Untukmu,
Seorang.

Saturday, November 13, 2021

Kembali

"Hai apa kabar ?"

Ingin rasanya ku katakan kalimat tersebut kepadamu,
Namun mulut ini terasa sangat berat tuk berucap,
Setelah melewati hari tanpa sosial media yang selalu bisa memberikanku kabar keadaanmu.

Hari ini,
Pagi ini,
Rinduku menatap wajah dan mendengar kabarmu melalui status instagrammu memuncak,
Tak sanggup rasanya untuk kembali ke masa-masa tanpa sosial media,
Karena faktanya,
Sosial media memang bisa menghubungkan segalanya.

Andai ku bisa bertemu denganmu,
Walau hanya sekedar bertatap muka,
Bercerita tentang hal-hal menarik akhir-akhir ini,
Ditemani secangkir teh hangat,
Pasti seru rasanya.

Haaaaahhhhhh.....
Semua itu hanya angan-angan,
Mustahil sekali jika itu semua bisa terjadi,
Mungkin memang sudah tak seharusnya ku kembali,
Agar bahagia yang ada saat ini tetap abadi.

Monday, April 27, 2020

JANGAN TUNGGU TERLAMBAT

Aku tahu kamu resah,
Aku tahu kamu bimbang,
Tapi kenapa kamu tak beranjak ?
Melangkah menuju arah yang seharusnya,

Bukankah itu yang kamu inginkan ?
Bukankah itu yang sangat kamu dambakan ?
Lantas mengapa kamu masih diam ?
Tak sedikitpun sikapmu menunjukkan bahwa kamu sangat menginginkannya

Apa harus menunggu nanti ?
Menunggu saat semuanya berakhir,
Menunggu saat semuanya tak lagi terlihat dimatamu,
Bahkan sampai kamu mencari ke segala penjuru bumi,

Kejarlah saat hal itu masih nampak,
Gapailah saat hal tersebut masih nyata,
Simpan dan jangan pernah kamu lepaskan,
Jangan menunggu sampai terlambat,
Hingga semuanya berakhir dalam sebuah kata,
Penyesalan.

Sampaikanlah walau hasilnya tak seperti yang kamu harapkan,
Genggamlah walau hanya dapat kamu rasakan sesaat,
Karena setidaknya kamu pernah merasakan arti sebuah perjuangan,
Daripada tidak ada yang kamu dapat dan rasakan sama sekali.

Sunday, April 5, 2020

Kepada wanita yang aku cinta

Mungkin kamu memang belum memahami maksud dan tujuan ku mendekatimu, kamu mungkin memiliki segudang pertanyaan yang ada dalam kepalamu, atas apa yang telah kulakukan selama ini. Bukan maksudku untuk membuatmu bingung, atau terasa dihantui oleh bayang-bayang diriku. Niatku tulus. Aku ingin menjalin hubungan yang lebih serius denganmu.

Jika memang caraku menyampaikan, langkahku untuk mendekatimu, membuatmu tak nyaman, dan terasa salah, tolong sampaikan. Dan jika memang kamu tak menginginkannya, segera bicarakan. Agar semua yang aku lakukan, dan jalan yang aku ambil tidak mengganggu kedua belah pihak.

Meskipun niat ku untuk serius ini sudah bulat, namun aku masih perlu banyak waktu untuk mempersiapkan semuanya dan lebih memperbaiki diri. Aku pun masih banyak belum paham akan hal-hal yang menyangkut masa depan. Apalagi dari segi iman dan taqwa. Masih sangat jauh dari kata "cukup" untuk calon imammu kelak. Sama halnya seperti apa yang kamu sampaikan kepadaku.

Tak banyak yang bisa kita bicarakan satu sama lain. Tak banyak waktu untuk bertatap muka. Sehingga apa yang kita bicarakan hanya hal-hal itu saja. Ingin rasanya ku tabrak waktu dan dinding-dinding penghalang, agar kiranya kita dapat berbicara lebih dalam satu sama lain. Tapi rasanya seakan mustahil. Jika ternyata dari dirimu tak menginginkannya.

Namun jika ternyata kamu juga punya pemikiran yang sama, tanda apa yang bisa membuktikannya ? Isyarat apa yang kau berikan ? Karena yang kuterima selama ini hanya sebatas kalimat biasa. Itu yang aku rasakan. Entah benar atau tidak, aku tak tahu, karena aku bukan psikolog yang bisa membaca seseorang dari sebuah kalimat atau tatapan.

Jika memang nanti sudah tiba waktunya, semoga niatku ini berbuah manis dan berakhir baik. Dan sebelum waktunya tiba aku berharap, diriku bisa menemukan isyarat dan tanda yang jelas dari dirimu, entah itu harus maju atau mundur. Teruntuk kamu, wanita yang aku cinta, perasaan ku akan tetap sama, sampai kapanpun.